Kecewa | Don't Push Yourself | Jujur ... | Doa

Kecewa -- Kecewa? Hal itu karena keinginan yang sesungguhnya adalah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya bekerja keras demi memperkaya diri saja. Sesungguhnya, bekerja sesuai bidang ini juga bermanfaat, namun tetap masih banyak kepentingan pihak lain bermain di sana, belum murni karena ketulusan untuk kebermanfaatan bersama.

Kecewa boleh, tapi pasti harus ada usaha yang menyertai untuk mengarahkan terwujudnya keinginan yang sesungguhnya, toh tujuannya baik, Insya Allah ada jalannya jika Allah menghendaki. Jadi, yang ada di depan mata ya dijalani dulu. Niat untuk mencari ilmu dan pengalaman. Bukankah yang ada saat ini  juga bagian dari takdir dan juga hasil dari usaha yang lalu? Berarti ada pembelajaran sekaligus perbekalan di sana, Insya Allah. Jangan sampai kekecewaan ini berlanjut terus sampai menjadi lupa bersyukur. Semakin terus kecewa sehingga semakin tidak bersemangat mencapai tujuan yang harus dicapai saat ini.

Don't Push Yourself -- Kenapa harus menjadi tidak percaya diri? Toh standard dia memang tinggi secara fisik, jadi tak perlu menjadi orang lain untuk hanya memenuhi kriterianya. Saat kepribadian pun tersilaukan dengan persoalan fisik, berarti ada yang tidak beres, itu saja.

Jujur Tak Selalu Berakibat Manis -- Dalam kasus tertentu, berbicara jujur itu tidak selalu memiliki akibat yang baik 100%. Ada bagian buruknya. Namun, selalu ada sisi positifnya, tapi harus bersiap dengan akibat yang buruknya pula. 

Doa -- Terkabulnya doa itu bukan hanya karena momen yang tepat saja, tapi tergantung kefitrahan hati (kutipan Pak Sony). Usaha untuk sembuh akan terus diperjuangkan. Jangan sampai masalah kefitrahan hati menjadi pengganjal terkabulnya doa. Kata yang simple: hati yang fitrah, tapi butuh usaha yang sungguh-sungguh untuk membuat hati menjadi fitrah.

Comments