Come Back Posting! (Event: ATM)

Saat melihat arsip posting di blog, baru tersadar bahwa posting terakhir ituuu tanggal 2 Maret 2014, yang berarti tidak ada posting selama 2.5 bulan terakhir ini, wow. Biasanya saat kuliah dulu, paling tidak ada 1 posting tiap bulan. Sebenarnya jadi berpikir, apa kehidupan kampus dulu lebih berwarna daripada sekarang? Hmm entahlah, yang jelas kehidupan pasca campus itu tidak mudah buat saya. Selama beberapa bulan belakangan, saya mencari tahu sebenarnya cita-cita saya itu apa. Lucu ya? Di usia 22 tahun baru mendefinisikan ulang cita-cita. Menurut saya, cita-cita saat SMA dulu ituu masih teoritis dan sekarang dihadapkan pada kondisi dimana benar-benar harus segera menentukan arah dan dengan diri yang baru. Empat tahun masa kuliah itu termasuk proses pendewasaan yang membentuk diri baru kita saat ini. Inilah yang membuat saya malas membuat posting. Segudang hal berkecamuk di kepala. Pikiran hanya berfokus pada bagaimana seharusnya. Resah, galau, sedih, marah, kesal, semuanya bercampur membuat diri menjadi tidak stabil. 

Saat hari pertama bekerja, pikiran ini sudah dihantui berbagai macam pertanyaan tentang masa depan dan ketakutan akan pola hidup kerja kantoran. Seiring berjalannya waktu, sampai bulan kesembilan ini saya bekerja, sedikit demi sedikit saya menemukan benang merah tentang semua hal yang saya risaukan. Saat iman mulai mereduuup, risau pun terasa. Kunci nya memang berusaha mendekat hati ini kembali kepada Allah. 

Haha prolog nya sudah cukup sampai di situ :D Sekarang saya akan sedikit berbagi hasil seminar hari ini yang ada hubungannya dengan prolog di atas tentunya. Di usia 22 tahun begini, pasti ada lah yang sama-sama juga merisaukan satu hal tentang jodoh #oops. Gak perlu disensor lagi lah ya. Udah gede juga :p Seminar yang bertemakan Islami, yaitu ATM (Amati-Ta'aruf-Menikah) menghadirkan beberapa narasumber dari kalangan artis, salah satunya adalah Oki Setiana Dewi. Pengalaman Oki lah yang ingin saya rangkum di sini. Bukan berarti saya lagi proses ta'aruf ya haha. Next time Inshaa Allah di saat waktu yang tepat. Menurut saya, pengalaman Oki sangat inspiratif. Mungkin senada dengan mereka yang juga sedang memperbaiki diri dalam penantian tanpa mau mengambil dampak negatif semisal berpacaran. #Ssstt yang baca jangan ketawa sendiri eeaa :v

Saat masa kuliah, Oki menginginkan menikah, namun calon pasangan pun belum tiba. Begitu sampai usia 22 tahun, akhirnya ia memutuskan untuk serius mengungkapkan keinginannya menikah kepada ayahnya agar beliau siap menerima keputusannya itu. 

"Ayah, saya mau menikah."
"Sama siapa?"
"Belum tahu."

Merintih dan bermunajat saat tahajud? Itupun sudah dilakukan Oki, namun masih belum menemukan seseorang itu. Sampai akhirnya dia berpikir "yah sudahlah, mungkin nanti lah sambil jalan hingga nanti usia 28 atau 30 tahun." Berpasrah dan berserah, namun tetap berdoa meminta. Ia alihkan fokusnya kepada kegiatan-kegiatan lain yang meningkatkan kualitas dirinya: studi S2, mengisi acara-acara, kegiatan aktivis, membuat buku, dll. Sampai suatu ketika saat ia sudah memantapkan karier, tak disangka seseorang yang ditunggu itu datang. Belum pernah kenal sebelumnya dan belum memunculkan rasa cinta bahkan sampai ijab qabul. Ia berusaha menetralkan diri agar ia tahu bahwa seseorang itu adalah memang jodohnya karena baginya jodoh itu adalah untuknya ketika tak ada halangan sampai ijab qabul terlaksana. 

Makna yang didapat adalah bahwa Allah menentukan waktu menikah pada saat yang tepat. Saat sudah menetapkan karier dan memantaskan diri. Baru ia sadari bahwa keinginan menikah itu bukan sekedar keinginan semata untuk bisa melakukan segala sesuatu bersama, namun kesiapan untuk mengambil tanggung jawab baru sebagai istri dan ibu kelak. Perlu dipikirkan untuk mempersiapkan diri. Jadi, selama masa penantian, perbaiki diri terlebih dahulu dan penuhi hari-hari dengan kegiatan bermanfaat yang menambah potensi diri. 

"Menikah kan harus disegerakan? Iya, itu benar, tapi bukan berarti jadi tergesa-gesa dan jadi salah memilih pasangan. Jika ada cita-cita lain dan target-target lain untuk memperbaiki diri, penuhi saja dulu dan fokus ke sana, Inshaa Allah jodoh akan datang di saat yang tepat, di saat semua kondisi siap."

>> Next time Inshaa Allah mau membahas tema lain tentang kehidupan pasca campus yang ternyata tidak hanya saya yang dibuat bertanya-tanya :)

Comments

Ayu Nuradi said…
thanks hiday ^_^
alhamdulillah bermanfaat