Hello Again from Japan
Halo again..
Terakhir
kali ngepost adalah September tahun lalu sebelum berangkat ke Jepang pertama
kalinya. Haha lama banget ya dan berarti ini posting pertama setelah berada di
Jepang. Lima bulan pertama memang paling berat untuk hal adaptasi sepenuhnya.
Namun, setelah sempat balik ke Indonesia untuk melepas rindu, ternyata obat
homesick dan pemantapan diri. Alhamdulillah.
Bisa
dibilang, merantau ke Jepang itu seperti membangun kehidupan mulai dari nol
dengan kondisi yang baru. Saya tidak pernah menyangka bahwa saya bisa mengalami
hal seperti ini yang begitu memberikan banyak pelajaran, inspirasi, dan
mudah-mudahan bisa semakin bijak dalam menghadapi segala sesuatu. Selain itu, akhirnya
saya bisa mengikhlaskan dengan seikhlas-ikhlasnya apa yang ternyata belum bisa
saya ikhlaskan selama ini. So reliefing!
one fine day after finishing japanese language class that day, heading to cafetaria |
Senang
sekali bisa punya banyak koneksi (teman-teman) di sini. Sebagai contoh terdekat
adalah senpai yang biasa mengajarkan saya cyclic triaxial yang akan melanjutkan
kerja di Jepang. Sebenarnya dia juga tergolong warga negara asing, namun karena
mampu menguasai Bahasa jepang, terkadang sepintas terlihat seperti orang
jepang. Baru-baru ini dia diterima di sebuah perusahaan Jepang yang memiliki
banyak proyek internasional. Teman-teman satu lab juga sudah mulai satu per
satu diterima di perusahaan Jepang dan akan mulai bekerja tahun depan. Sepintas
saya terbersit, bisa jadi suatu saat kami bertemu lagi dalam kondisi profesional,
gak lagi di akademis hehe, dan bisa jadi ketika di Indonesia nanti, meskipun
tidak tahu kapan.
Beberapa
kali sempat berdiskusi mengenai rencana kerja setelah lulus dengan senpai. Saya
tertarik untuk bekerja di eropa terutama UK. Namun, jika mendapatkan kesempatan
bekerja di Jepang terlebih dahulu, saya akan ambil kesempatan itu pula.
Tergantung dari kesempatan yang ada di depan nanti. Mudah-mudahan ditunjukkan
jalan terbaik. Pengen banget mengeksplor ilmu geoteknik di negara lain, ingin
belajar sistem mereka yang membawa negara mereka maju. Banyak hal yang tidak
saya ketahui dan banyak hal yang perlu dieksplor di luar sana.
Dalam
hal pendidikan pun, saya merasa berada dalam lingkungan pendidikan yang sehat.
Bisa jadi karena orientasi utama saya adalah aplikasi. Jadi ketika menerima
suatu ilmu, saya langsung mengarahkan pada cara mengaplikasikannya.
Baru
terasa bahwa kuliah di luar negeri bisa menjadi gerbang awal untuk bisa
mengeksplor lebih banyak lagi. Ada banyak peluang kesempatan yang terlihat.
Bahasa memang menjadi faktor utama. Saya baru bisa setuju setelah mendapat
kesempatan kuliah di luar negeri bahwa menguasai Bahasa inggris menjadi modal utama
untuk mengembangkan diri ke luar. Perlu juga menguasai Bahasa asing lainnya
sebagai tambahan dan dalam kasus saya adalah Bahasa Jepang. Saya masih berusaha
mempelajarinya meskipun sulit sekali. Mungkin hanya karena belum terbiasa.
Karena menguasai Bahasa adalah untuk digunakan sehari-hari, bukan hanya belajar
tata bahasanya. Sebagai bukti, saya sempat kehilangan kemampuan berkomunikasi
dengan Bahasa inggris karena sudah lama tidak mendengarkan Bahasa itu dari
native speaker di video. Ditambah saya sedang belajar Bahasa baru yang tata
bahasanya bertolak belakang. Akhirnya saya putuskan untuk rutin mendengarkan
video dalam Bahasa inggris untuk melatih pendengaran dan komunikasi kembali.
Semoga
pemikiran dan pengalaman saya kali ini bermanfaat buat pembaca. Nantikan edisi
berikutnya J
午前08.00
東京、北沢
日本
東京、北沢
日本
Comments
Semagat juga sama proyek2nya ;)